PESANTREN DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN ISLAM NUSANTARA
Aat Jumiat, SMPN 3 Saketi Pandeglang
Keywords:
Pesantren, Karakteristik, Wetonan, Sorogan, MeunasahAbstract
Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam dimana para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum, yang bertujuan untuk menguasai ilmu agama Islam secara mendalam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Pesantren memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah; adanya kiai, adanya santri, adanya masjid, dan adanya pondok atau asrama. Termasuk juga isi kurikulum yang dibuat oleh pesantren lebih terfokus pada ilmu-ilmu agama, misalnya Al-Quran dan tajwid, bahasa Arab, hukum Islam atau fiqih, ilmu Hadis, tafsir Al-Qur’an dan lain-lain.
Metode yang lazim digunakan dalam pendidikan pesantren adalah wetonan, sorogan, dan hafalan. Wetonan adalah metode dimana para santri menyimak dan mengikuti pelajaran dengan duduk di sekeliling kiai yang menerangkan pelajaran. Metode sorogan sedikit berbeda dengan wetonan, dimana santri menghadap guru satu-persatu dengan membawa kitab yang dipelajari sendiri, atau kiai cukup menunjukan cara membaca yang benar, tergantung materi yang diajukan. Sedangkan metode hafalan adalah santri menghafal teks atau kalimat tertentu dari kitab yang dipelajarinya, biasanya dalam bentuk syair atau nazham.
Selain pendidikan pesantren, terdapat pula Lembaga Pendidikan Islam lain yang ada di Nusantara, misalnya; Meunasah, Rangkang, Dayah, terdapat di provinsi Aceh dan Surau di Minangkabau, termasuk juga Madrasah yang memiliki peran penting dalam mewarnai perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 TSIQOH : Jurnal Pendidikan Agama Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.